"Hidup bukanlah untuk menceritakan ide terbaikmu, mendiskusikan rasa sakitmu, dan mempermasalahkan kekuranganmu. Tapi, bagaimana kamu bisa berkontribusi untuk orang lain, mendidik hatimu untuk berpikir positif, dan melatih tekadmu untuk berani mewujudkan prestasi terbaikmu"
-Syaripah Rahmawati-
Serang, 09 Oktober 2015
Apakah aku hidup? Dapatkah aku bertahan untuk tetap hidup? Bagaimana aku bisa hidup? Hidup! Dapat! Selama ada Allah dihatimu dan usaha menyertaimu. Mungkin, selama ini kita telah terbiasa untuk mengeluh, mengeluh dan berkeluhkesah. Untuk apa? Cobalah renungkan, apa dengan mengeluh proses mencapai tujuan kita akan lekas sampai? Jika tidak mengapa terus dijalani? Ketika kita pandai merangkai kata-kata untuk mengeluh harusnya kita cerdas dalam beralasan untuk tetap bertahan. Menahan rasa takut, menikmati setiap proses, dan memanajemen waktu maupun pikiran kita secara efektif dan efisien.
Prihal proses, begini : Jika kita mengira bahwasannya hidup adalah sebuah hasil maka nilailah yang akan dikejar, tapi jika dalam mencari sebuah hasil kita mengira bahwasannya sebuah hidup adalah proses maka dengan sendirinya kesabaranmu, ketangguhan serta kesetiaanmu dalam menunggu menjadi kekuatanmu, pedang hidupmu dalam melawan keraguan. begitupun dengan sikapmu dalam bertindak yang terus berupaya untuk melangkah sekalipun harus tertatih perih demi tujuan yang hendak kau capai dengan proses yang kau jalani seutuhnya.
Bersikaplah dewasa. Dan posisikan kekanak-kanakkanmu pada tempatnya. Dengan begitu hatimu akan terus berikhiyar. Senantiasa berpikir positif. Indahnya dirimu, insan yang membawa kedamaian. Menghindari setiap pertikaian namun tetap kesatria dalam menghadapi masalah dan ujian.
Tunjukkan prestasi terbaikmu sebagai tanda bahwa "Bukan kekurangan yang membuatku takut melainkan diri yang terus diberikan kenikmatan oleh-Nya namun tetap diam dan tidak menjadi pendobrak secara utuh".
0 komentar:
Posting Komentar