Bismillahirrahmanirrahim
"Belum memikirkan jodoh bukan berarti tidak ingin menikah. Tapi aku percaya cinta adalah sebuah fitrah yang dikaruniai oleh-Nya."
-Syaripah Rahmawati-
Serang, 11 Oktober 2015
Setiap individu memiliki pemikiran, cerita, bahkan kenangan terpahit sekalipun. Rasa sakit, senang, gelisah, dan bimbang seakan meradang membias mengukir tatto yang berdenyut perih didalam dada. Terkadang terbayang disaat malam menyapa, sehingga luput jika kisah itu telah usai. Haruskah diulang? bahkan, hatipun terus bertanya. Kemerdekaan hati begitu penting untuk dipelajari namun begitu indah untuk dimaknai.
Dalam hidup, aku pernah gagal. Dan itu yang membuatku berhenti untuk tetap tinggal. Apakah aku salah? Kucoba bertanya kepada angin yang berhembus. Kudapati ia pergi, terus beranjak. Kuperhatikan matahari dan bulan. Mereka tak beriringan namun saling mengalah untuk tetap bertahan di malam dan siang petang. Apakah cinta seperti itu, tak bersama namun mengerti satu sama lainnya?
Dalam Al-Qur'an Surah Ar-Rum :21
ô`ÏBur ÿ¾ÏmÏG»t#uä ÷br& t,n=y{ /ä3s9 ô`ÏiB öNä3Å¡àÿRr& %[`ºurør& (#þqãZä3ó¡tFÏj9 $ygøs9Î) @yèy_ur Nà6uZ÷t/ Zo¨uq¨B ºpyJômuur 4 ¨bÎ) Îû y7Ï9ºs ;M»tUy 5Qöqs)Ïj9 tbrã©3xÿtGt ÇËÊÈ
Artinya :
"Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya
diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir"
Hidup bukanlah tentang jodoh melulu. Kita perlu bernafas, beribadah, belajar, dan lainnya. Tapi pada kenyataannya jodoh adalah pembahasan yang menarik perhatian setiap insan yang hidup di dunia ini. Permasalahannya adalah mereka sibuk siapakah jodoh bukan memikrkan cara memperbaiki diri untuk mendapatkannya dan berikhitar dengan berdo'a agar dipermudah dan diberikan petunjuk oleh Illahi Rabbi.
Pada saat ini, aku mengerti bahwasannya cinta adalah sebuah fitrah yang lahir begitu saja. Tanpa diduga, namun kita patut untuk mengendalikannya. Karena cinta membuat kita lebih memaknai hidup dan menghargai diri kita sendiri. dan karena cinta juga kita tetap bersemangat untuk melakukan pekerjaaan atau aktivitas. Begitulah cinta,indah jika kita artikan dengan benar. Dijalankan dengan tujuan beribadah.lillahi ta'ala.
Lalu bagamaina dengan cinta yang dahulu kita maknai dengan pemikiran yang salah? Kita jalani dengan syahwat? Dengan begitu timbul rasa sakit yang mendalam? Bijaklah dan dewasalah. Cinta yang kita artikan dengan benar tidak akan menimbulkan kesakitan. karena dalam kenyataannya ia lahir begitu saja, mengagumi dalam diam, meskipun tak menyatu tetap istiqomah dalam praktiknya.
Sebagaimana Firman Allah Surah Al-Baqarah : 216
|=ÏGä. ãNà6øn=tæ ãA$tFÉ)ø9$# uqèdur ×nöä. öNä3©9 ( #Ó|¤tãur br& (#qèdtõ3s? $\«øx© uqèdur ×öyz öNà6©9 ( #Ó|¤tãur br& (#q6Åsè? $\«øx© uqèdur @° öNä3©9 3 ª!$#ur ãNn=÷èt óOçFRr&ur w cqßJn=÷ès? ÇËÊÏÈ
Artinya :
"Diwajibkan atas kamu
berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi
kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu
menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu
tidak mengetahui."
Jodoh bukanlah tentang ia yang selalu ada dibenakmu karena boleh jadi itu bukanlah yang terbaik untuk dirimu. Tetaplah tebarkan kebaikanmu. Jalani hidupmu yang penuh berwarna dengan aktivitas yang bernilai positif. Ingat! hidup bukanlah tentang Jodoh melulu, berhentilah untuk memikirkan sesuatu dengan berlarut-larut hingga kita melupakan kewajiban kita hari ini demi menerka-nerka sesuatu yang masih direncanakanya. Belum memikirkan jodoh bukan berarti tidak ingin menikah namun inilah proses bagaimana menjadi pribadi yang baik serta mendapatkan jodoh terbaik. Amiiin.
Semoga bermanfaat. Wassalam
0 komentar:
Posting Komentar