Album Photo

Jumat, 23 Desember 2016

Less Cash Is My Style

Transaksi Non-Tunai? Pakai Gadget Lebih Mudah.
(Syarifah Rahmawati, Generasi Baru Indonesia)

Di era globalisasi, kita sebagai homo socius alias makhluk sosial dan homo economicus atau yang kerap dikenal sebagai makhluk ekonomi pasti membutuhkan satu sama lain dalam bertansaksi. Transaksi yang dilakukan diantaranya adalah membeli barang atau jasa seperti pakaian, makanan, minuman, memesan tiket kereta api, pesawat dan bahkan transfer uang di wilayah yang berbeda, membayar tagihan dan lain sebagainya. Dalam memudahkan segala bentuk transaksi maka sangat diperlukan sarana untuk mengatasi resiko ketika masyarakat memegang uang secara tunai.
Gerakan nasional non tunai yang dicanangkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 14 Agustus 2014 tahun lalu, mendorong masyarakat menggunakan sistem pembayaran dan instrumen pembayaran non-tunai dalam melakukan transaksi pembayaran. Alat transaksi non tunai meliputi: kartu kredit, kartu ATM, cek, bilyet giro, e-money dan lain sebagainya yang memiliki keuntungan: 1. tidak perlu cemas soal kriminalitas karena tidak membawa uang tunai 2. tidak perlu mengantri panjang, 3. tidak perlu repot-repot membawa uang kertas dan logam dalam jumlah yang besar di dalam dompet, 4. menghindari adanya peredaran uang palsu dan salah hitung dalam transaksi tunai, karena pasti itu semua sangat mengganggu.
Menurut penelitian perusahaan sistem pembayaran elektronik dunia (mastercard), pada 2013 tahun lalu sebanyak 31% penduduk Indonesia memilih menggunakan transaksi non tunai sebagai alat pembayaran. Angka tersebut masih relatif kecil bila dibandingkan dengan Belgia, Inggris dan Prancis yang penggunaan uang non-tunainya sudah mencapai 90%. Nah tunggu apalagi, saatnya kita sebagai generasi muda bertransaksi non tunai. Dan mulai beranjak atau move on menggunakan alat transaksi non tunai yang paling aman, nyaman dan fleksibel. Pakailah gadgetmu! Walah, kok gadget?
Gadget atau telepon seluler merupakan sebuah sistem komunikasi yang sudah dipastikan di era globalisasi ini dipakai sebagai alat komunikasi yang berguna bagi masyarakat,  karena memiliki fitur fasilitas yang menggunakan mobile internet. Penggunaan internet tidak hanya terbatas pada pemanfaatan informasi saja, melainkan  sebagai sarana untuk melakukan transaksi perbankan melalui mobile banking. Mobile banking pada umumnya disebut M-Banking yang merupakan sebuah sistem layanan dari sebuah lembaga keuangan seperti Bank untuk melakukan sejumlah transaksi keuangan yang dapat diakses langsung oleh nasabah melalui perangkat mobile seperti telepon seluler.
            Bila dibandingkan dengan ATM (Automatic Teller Machine), M-Banking lebih unggul dan praktis karena tidak mesti mencari mesin ATM terlebih dahulu dalam penggunaannya, cukup dengan gadget kita dapat bertransaksi kapanpun dan dimanapun. Adapun dengan adanya aturan penggunaan telepon seluler yang terdapat pada nasabah dan Bank untuk saling menjaga privacy dan mempergunakannya dengan baik dan benar. Dalam mobile banking, pengujian sebuah transaksi juga harus terbukti asli dan mendapat jaminan bahwa transaksi yang dilakukan oleh nasabah tidak dapat disangkal. Setiap transaksi selalu melakukan akses PIN (Personal Identification Number) agar terhindar dari kejahatan sosial yang tidak diinginkan.

            Dengan adanya M-Banking, masyarakat dapat dengan mudah memakai fasilitas seperti transfer dana, informasi saldo, mutasi rekening, informasi nilai tukar, pembayaran kartu kredit, telepon, listrik dan asuransi juga dapat digunakan untuk pembelian pulsa. Tanpa menggunakan uang tunai, masyarakat dapat bertransaksi aman, nyaman, dan fleksibel hanya dengan menggunakan gadget atau telepon seluler yang dimiliki. Selain menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kejahatan sosial, keberadaan M-Banking dapat menjadikan gadget kita lebih berfungsi dalam perkembangan zaman modern ini.

0 komentar:

Posting Komentar