This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Album Photo

Sabtu, 30 Mei 2015

Perjalanan Sang Jagoan

Perjalanan menuju Universitas Indonesia (UI)

Serang, 20 Mei 2015



06.30 WIB tepat aku berdiri di stasiun kota mengamati wajah-wajah yang khendak aku kenali. Tak jarangku tengok perhiasan tangan dengan hiasan angka-angka dan jarum panah yang selalu berputar diradarnya. Belum terlihat juga rupanya. Ku ambil siasat menukar uangku dengan delapan buah karcis. Aku duduk kembali. Teringat perkataan mustinah kerabat terdekatku “jika sudah sampai tujuan, jangan hanyut dalam penantian, tapi lakukan sesuatu yang bermanfaat.” Kusandarkan bahuku pada jajaran tempat duduk yang sengaja disediakan. Mereka datang, hela nafasku dengan tenang.
“Sudah beli karcis?” Sapa elin padaku.
“Sudah. Akh mail ikut juga kan?” balasku.
“Engga. Dia gada kabar. Kemungkinan sih gak ikut.” Terangnya.
“Yah. Karcisnya udah genap delapan.” Sautku dengan wajah memelas
“Gampang. Kita jadi calo dadakan.” Singkat elin dengan rawut senyum di bibirnya.
Kamipun berlari ke luar ruangan dan menghadang seorang pria yang kira-kira berusia 40 tahunan. Pria itu terkejut setelah kami sodorkan sebuah karcis. Namun dengan cerdasnya beliau mengerti maksud kami.

Mustinah, Suci, Ukh Handayani, Elin, ku tatap mereka satu per satu. Muiz, Marifah, Kemana mereka? Kereta lima menit lagi akan singgah. Tingkahku seperti setrika. Mungkin situasi seperti inilah yang pernah dialami oleh pejuang bangsa. Mereka pergi tatkala meriam mengepung mereka. Berbeda denganku. Ketakutan bukan karena meriam yang hampir meledak namun kereta yang tak berhasil mengangkutku dan teman-teman yang lain. Linu suara kereta terdengar mulai singgah. Namun kedua insan yang kami nanti tak kunjung tiba. Dari kejauhan mata memandang. Itu mereka. Dengan wajah yang tak tentu arah. Mereka berlari menggapai kami yang berjarak 10 meter.  Detik detik mengguncang jantung hingga perih. Kami berlari sesigap mungkin. Hingga akhirnya kami berhasil masuk tatkala kereta menancapkan gasnya untuk berlalu.

Stasiun duri menjadi target utama. Perjalanan akan kami tempuh sekitar dua jam. Tak begitu membosankan bila saling berbincang. Mengingat kejadian semula. Seperti sinema bioskop 5 cm. Dimana iyan dan genta menggapai tangan jafran dan arial.  Bahkan langkah awal menjadi perjuangan. Lalu bagaimana dengan langkah akhir? Pasti terdapat kejutan didalamnya. Hanya perlu setia menunggu dan mengikuti arus deras dengan teliti. Jangan sampai hanyut akan arus. Terkadang kita juga harus seperti  batu yang kokoh. Menunggu arus air yang datang tanpa perlu dikejar. Karena bagaimanapun batu tak akan pernah bisa mengejar air. Seperti halnya passion. Berbeda dengan ilmu. Terkadang kita harus meneladani nahkoda yang berada di depan perahu untuk menentukan arah. Kemana ia harus berlayar. Ia memastikan dengan penglihatannya sendiri bagaimana kenyataan manis dan pahitnya. Tak perlu orang berkomentar apa. Karna apa yang terlihat itulah yang akan dihadapi.

Stasiun duri berlalu. Kami turun menyusuri trotoar rel nan tinggi itu. Layaknya jama’ah haji yang dipandu oleh guide. Satu ikhwan memimpin enam akhwat. KRL stasiun UI. Selangkah lagi kami akan menginjakkan sepatu ini pada tujuan utama. Menghadiri Mentoring Ekonomi Syariah ((MES) dengan tema Berbisnis Syariah di era Global.  2 jam perjalanan duduk tenang menikmati panorama yang berlalu lalang.  Tak sedikit yang tertidur pulas. Tak ada asongan disini. Benar-benar angkutan yang syahdu. Perasaan begitu tenang hanyut akan keadaan. Lonjakan dengan gelombang gerak yang sama. Bagaikan bayi yang dikeloni sang ibu. Gerakan kecil penghantar mimpi. Durasi tak bertahan lama. Kami bersiap untuk hijrah ke stasiun UI.

12.00 WIB tibalah kami di Universitas Indonesia. Lega rasanya. Perut tengah memainkan jargonnya. Ia meminta asupan untuk mengganti energi yang terpakai. Kami memilih untuk mencari kedai atau sejenisnya. Lalu melanjutkan beribadah sholat dzuhur bersama. Rehat selama 10 menit untuk memanjakkan tubuh yang sebagian letih. Perlahan namun pasti. Jejak kaki mengantarkan kami menyusuri FEBI UI dengan menaiki bikun (bis kuning). Sempat keliru. Kami melampaui batas hingga ke Fakultas Tekhnik. Perpustakaan seminar A. Panitia menyambut kami dengan ramahnya. Seminarpun dimulai. Akh Andreas Sanjaya (CEO Badr  Interactive) sebagai pemateri pertama. Collaborate, we can’t, change the world, alone. Saat ini Yahudi menguasai pasar pangan. Disinilah beliau dan kawan-kawan mencetuskan aplikasi 1Grow dimana menemukan money, farming skill, dan land . 50% petani berada di garis kemiskinan. Kedelai kurang lebih 80% import dari luar negeri. GMO dikuasai 90% oleh yahudi. Sedangkan tikus yang diuji cobakan dengan GMO terkena kanker. Bagaimana dengan pangan negeri kami? Jika peradaban makanan baik, maka selanjutnya akan baik. Kemudian Urban Qurban, yaitu aplikasi  permainan merawat hewan qurban dengan tujuan meemperkenalkan ibadah qurban dengan konsep menyenangkan. Penggeraak ekonomi umat salah satunya wakaf yang selanjutnya beliau kemas dalam aplikasi wakaf.fun. Selain itu terdapat aplikasi OLEA (obat tradisional), Learn Qur’an (belajar Al-qur’an), dan Qur’an Prize (Hafalan Al-qur’an). Pesan akh Andreas dalam kesemapatan kali ini yaitu jagalah kebersihan maka hasilnyapun akan membawa berkah bagi kita semua.
Pemateri selanjutnya Ust. Erwandi Tarmizi (Doktor lulusan Universitas Islam Al Imam Muhammad bin Saud, Riyadh, Arab Saudi). Beliau menjelaskan bahwasannya pelopor Riba adalah Yahudi. Kemudian Quraisy. Mereka memakan Riba padahal mereka mengetahui haram riba. Jika kalian tidak berhenti Riba maka Allah akan memeranginya. Riba, Qhoror, Judi, Maisir, dan kedholiman adalah perbuatan yang diharamkan bagi kita. Kemudian dilanjutkan oleh sesi tanya jawab. Peserta berantusias untuk melontarkan pertanyaan. Begitupun denganku yang bertanya mengenai pasar uang. Waktu berjalan begitu cepat. Seminar berada di puncak acara. Tinggalah kami (KSEI KES Banten) dan panitia (KSEI UI) dalam perbincangan hangat. Akh Ibrahim menjelaskan alur untuk kembali menuju kota Serang, Banten.  Tak lupa, kami mendokumentasikan Ukhuwah ini dengan berphoto bersama.




            Perjuangan dimulai. Dari stasiun UI kami beranjak ke stasiun Tanah Abang. Kereta  datang sekitar 20 menit lagi. Canda tawa mengisi penantian kami. Sementara aku dan Elin saling bersuap-suapan seblak untuk mengisi perut selama lima jam kedepan. Kereta berhasil mengangkut kami hingga stasiun tanah abang. Jurusan Karakatau datang pukul jam 23.00 malam nanti. Sedangkan  panah jam menunjuk angka 18.50. Karna tak ingin menunggu lama, kami memutuskan bermuara di stasiun Tiga Raksa. Muiz dengan segera membeli Tiket KRL dengan tujuan yang telah kami sepakati. Sesampainya di stasiun Tiga raksa kami berlabuh ke kediaman elin di desa cengkudu balaraja dengan angkutan umum. Karna pada pukul 22.30 tidak ada angkutan yang beroperasi sampai kota Serang.  Esoknya kami hijrah ke kota Serang dengan bus yang berhenti di patung Pakupatan selanjutnya kami naik angkutan umum untuk melanjutkan perjalanan hingga sampai pada  tempat tinggal kami.

            Inilah perjalanan kami selaku KSEI KES Banten menuju Universitas Indonesia tertanggal 20 Mei 2015. Kami mengerti perjalanan ini penuh dengan penat. Namun kami percaya segalanya akan memberikan manfaat. Disetiap detik kami mensyukuri nikmat. Karena upaya ini akan menjadikan kami semakin taat. Ekonom Rabbani? Bisa! 


            

Jumat, 29 Mei 2015

Sekolah ekonom. Kajian KES.

SEKOLAH EKONOM

Tanggal : Rabu 27 mei 2015
Tema : Uang dalam Islam
Pemateri : Teh Dian

Assalamu’alaikum Wr. Wb



            Uang adalah suatu benda yang sudah disepakati sebagai alat tukar  dan digunakan sebagai alat pembayaran yang sah. Diciptakannya mata uang karena pada saat itu, ada sistem barter (pertukaran barang dengan barang). Dalam barter, pertukaran atau transaksi terkadang jumlahnya tidak seimbang atau sesuai antar barang tersebut. Disinilah letak permasalahan pada sistem barter. Pada dasarnya mata uang sudah ada sejak dulu dan bahkan terdapat dalam al-qur’an surat Attaubah : 34

 وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلاَ يُنفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللّهِ فَبَشِّرْهُم بِعَذَابٍ أَلِيمٍ

Artinya : Dan dari segala yang mereka kumpulkan baik emas maupun perak dan mereka tidak menafaqahkan di jalan Allah, maka gembirakanlah mereka dengan adzab yang pedih. (QS 9:34)
Dalam sejarah perekonomian Islam, mata uang sudah mulai dikenal di awal kekhalifahan. Hal itu bisa kita lihat ketika masa khalifah Umar dan Utsman r.a., mata uang telah dicetak dengan mengikuti gaya dirham Persia, dengan perubahan pada tulisan yang tercantum di mata uang tersebut. Meskipun pada masa awal pemerintahan khalifah Umar r.a pernah timbul ide untuk mencetak mata uang dari kulit, namun akhirnya dibatalkan karena tidak disetujui oleh para sahabat yang lain. Mata uang khilafah Islam yang mempunyai ciri khusus baru dicetak pada masa pemerintahan Ali r.a. meskipun peredarannya masih terbatas.

Fungsi asli uang menunjukkan fungsi yang mula-mula melekat pada uang atau fungsi yang mengacu pada tujuan awal diciptakannya uang.

1) Sebagai alat tukar umum (medium of exchange), yaitu uang berfungsi sebagai alat untuk pertukaran dan mengatasi kesulitan dalam pertukaran secara natura (barter).
2) Sebagai satuan hitung (unit of account), yaitu uang berfungsi untuk menentukan nilai dari suatu barang atau jasa, serta untuk menentukan besarnya harga.

Fungsi Turunan atau Fungsi Sekunder Uang mempunyai fungsi turunan sebagai berikut :
1) Sebagai alat pembayaran (means of payment), uang berfungsi untuk melakukan pembayaran berbagai transaksi, misal pembayaran pajak, iuran, dan sebagainya.
2) Sebagai pembayaran utang (standard of deferred payment), uang berfungsi untuk melakukan dan menentukan pembayaran kewajiban atau digunakan untuk standar pembayaran utang.
3) Penimbun kekayaan artinya uang dapat disimpan telebih dahulu, yang nantinya akan mempermudah dalam pertukaran di masa mendatang.
4) Sebagai alat pembentukan modal dan pemindahan modal (transfer of value), yaitu uang berfungsi untuk menambah atau memperbesar modal usaha, baik dipergunakan sendiri maupun dipinjamkan kepada orang lain yang membutuhkan modal tersebut.
5) Sebagai ukuran harga atau pengukur nilai (standard of value), yaitu uang berfungsi sebagai alat untuk menentukan harga barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.
*menurut konvensional

Sedangkan menurut salah satu pakar ekonomi yaitu Al-gozali dalam kitabnya ihya ulumuddin, uang adalah suatu benda yang tidak mempunyai manfaat apapun, kecuali sedang digunakan ketika transaksi jual beli yaitu sebagai ALAT TUKAR.
           
            Sekian dari kami selaku Ksei KES Banten. Kurang dan lebihnya mohon maaf. Semoga bermanfaat bagi kita semua.  Dan untuk pemateri mudah-mudahan diberikan pahala yang berlimpah. Amiin allahumma amiin. J Wassalamualaikum Wr. Wb






Karya Tulis Kisah Inspiratif

Karya Tulis Kisah Inspiratif
“Habis Kesulitan Terbitlah Kemudahan”


Seiring waktu berjalan. Menunjuk setiap angka panah jam dindingku satu per satu. Inilah saat yang paling dinantikan. Magang pada divisi yang telah (InshaAllah) aku pilih dengan hati nurani. KES (Komunitas Ekonomi Syariah) adalah Organisasi pertama yang aku ikuti selama menjadi mahasiswi pada IAIN Sultan Maulana Hasanuddin, Banten.Di Organisasi inilah aku tumbuh berkembang menjadi cikal bakal Ekonom Rabbani (InshaAllah akan  terus menyiarkan agama Allah). Dimulai dari SGD (Small Group Discussion), Kajian rutin bersama Pak Farid, Seminar-seminar ekonomi islam, Group Diskusi di WA, dan Sekolah Ekonom (pemateri berasal dari FoSSEI atau Alumni) menjadikan aku semakin dewasa dalam menyimak dan menerapkan ekonomi syariah dalam menegakkan islam. Kekeluargaan yang terajut dalam  mengingatkan sesama KSEI melalui dakwah yang dinuansai oleh ilmu pengetahuan atau ilmiah akan menjadi jargon yang tetap berada dihati kami (bersama teman-teman KSEI). Tak luput kepada Kuasa Ilahi Rabbi yang selalu memudahkan segala urusanku dalam menjalankan segala amanah.
            Magang pada divisi HUMED (humas dan media) akan aku tekuni selama 3 bulan kedepan. Dengan Ketua bidang, ukhti Lulu Fitriani, aku mulai bertanya-tanya mengenai visi dan misi di bidang tersebut. Dengan sabarnya, beliau membimbingku yang sedang mematahkan rasa letih dan bimbang. Program kerja yang ada. Agenda kegiatan yang harus dipublikasikan. Inilah tugasku. Praktiklah yang harus aku pertanyakan. Sudahkah aku berhasil menuaikan informasi pada setiap KSEI atau bahkan diluar KSEI sekalipun? Aku diam. Teori dalam konteks disini bukan berarti tidak penting. Namun aku harus bergerak. Tanpa berfikir aku harus memulainya dari mana. Mengapa. Dan bagaimana.
            Langkah kakiku mulai bergetar yang akhirnya ku jatuhkan ke atas lantai dengan posisi bersila. Tanganku tengah menari indah diatas laptop pribadiku. Lebih pantas bukan indah. Namun tergesa-gesa. Aku mulai diam lagi. Apa bahasaku sudah sopan untuk mereka cerna? Aku bukan tipekal insan yang indah dalam berbahasa. Kutepis pemikiran yang mulai rancu. *Post* hela nafas panjangku setelah menekan tombol keramat itu. Dalam benak ini, aku hanya menginginkan mereka yang membaca setiap postku, ikut turut dalam segala kegiatan KES yang sudah terpublikasikan tanpa adanya alasan tak sampainya wacana dan isu-isu mengenai hal tersebut. Ketua umum KES, Akh Rizal Umami. Beliau  sangat berperan penting dalam hidupku. “Selama kau mampu, tuntaskan! Jangan menundanya hingga kau lupa.” Serunya saat itu.
Hari berganti. Masih secerah kemarin. Bunga bermekaran. Semekar hatiku yang mulai terbiasa untuk bersyiar. Rapat dimulai. Dan aku selalu datang lebih awal. Entah mengapa, aku ingin menerapkan kedisiplinan dalam detik-detik hidupku. Teras masjid, tempat terindah untuk menukar pendapat. Topik kali ini seputar Seminar Perbankan dan Pasar Syariah dalam rangka Kampanye Nasional FoSSEI 2015 yang akan kami laksanakan 5 hari kedepan bersama HMJ Perbankan Syariah IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Aku sebagai pemula dalam organisasi hanya mampu mendengar persiapan-persiapan yang tengah diperbincangakan. Terkadang celoteh kecil aku sampaikan untuk memecahkan persoalan. Namun tak banyak yang menanggapi. Mungkin saranku terlihat tak menarik dan kurang efektif juga. Aku harus diam dalam situasi ini. Biarlah yang ahli bertindak dengan pengalaman mereka yang luar biasa. Karna ada waktu dan tempat dimana kita harus berbicara dan mendengarkan. Ini bukan soal ego tak ego. Namun profesionalkah atau malah akan merusak suasana.
Sesuai dengan tugasku. Bermodal pamflet dan informasi yang tersedia. Aku mulai bergerak dengan jari jari manisku. Ya robb, H-2 namun Aula yang menjadi target tempat seminar kami, bentrok dengan Fakultas lain. Ketua Pelaksana dan Ketua HMJ Perbankanpun mulai sibuk untuk mengatasi permasalahan ini. Sementara Akh Rizal, sangat santai dalam menghadapi situasi seperti ini. Dengan sikap kepemimpinannya, beliau mampu  menenangkan kami, anggotanya yang mulai panik. Beliau berkata : “Hal seperti ini sudah biasa terjadi. Jika kita menghadapi dengan hati yang gelisah maka masalah akan semakin rumit. Pada saat inilah sang jagoan akan diuji.”  Aku terdiam sejenak. Hari - hariku disibukkan untuk berfikir. Tapi inilah karakteristik seorang Ekonom Rabbani. Tenang dalam menghadapi masalah. Berfikir sebelum bertindak. Dan selalu menyerahkan segala usahanya hanya kepada Allah SWT semata.
Berpindah tanggal. Keputusan yang sangat tepat. Pamflet direvisi. Peserta seminar mulai diinfokan kembali mengenai kebenaran pelaksanaan acara seminar. Penanggung jawab bereaksi dengan tugasnya. Seksi acara begitu gigih untuk menyusun agenda. Kerjasama yang baik. Sungging senyuman mulai terlihat. Rasa canggung dalam amarah mulai mereda. Kini tibalah waktu untuk menunjukkan kinerja. Fokus pada amanah yang diberikan namun tetap pada radar interaksi yang sama. Panitia dengan pakaian putih berkerudung merah. Itulah kami sang pejuang ekonomi syariah. Nan begitu kiat membangun pondasi syiar meskipun rintangan datang menghampiri. Tak perduli tubuh letih dan keringat melintasi kulit kami. Sebagaimana firman Allah QS 2 : 147, “Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu”. Jika kita mempunyai tujuan yang hendak dicapai cobalah untuk fokus kedepan. Jangan hiraukan segala tantangan namun hadapilah dengan penuh keyakinan. Segala usaha kita akan terbayar tatkala sang Maha Kholik berkata “Kun Faya Kun”. Untuk teman-teman yang hebat tetaplah berjuang dalam lingkaran syariat yang benar. Letih pasti kita alami sebagai manusiawi namun disinilah sang jagoan akan diuji. Apakah ia mampu menghadapi ataukah akan larut dengan rasa letih yang tiada berganti.
Berita baik datang menyapa. Seminar Perbankan Syariah tertanggal 14 mei kemarin dimuat di surat kabar kota kami. Tepatnya di redaksi Radar Banten. Sebuah jerih payah yang dibalas dengan sesuatu yang berharga. Kami berpelukan. Panitia akhwat begitu senang melihatnya, begitupun aku. Ya Allah mengapa secepat ini kau beri aku cobaan lalu tak lama kemudian kau berikan kenikmatan. Fainna ma’al usri yusro. Setelah kesulitan pasti ada kemudahan. Nikmat mana lagi yang akan kamu dustakan? Aku beranjak. Kupegang dadaku, lalu aku berdiri dan berkaca pada langit, jagad raya. “Aku mengerti tugasku hanyalah sebagian kecil daripada pengorbanan Para Nabi-Mu dan pemimpin terdahulu, namun jadikanlah aku orang yang terus beristiqomah di jalan-Mu, Ingatkanlah aku jika dalam luputku imanku mulai terkikis oleh kenikmatan dunia.” Aamiiin allahumma amiin.
           



Minggu, 24 Mei 2015

Gerebek Pasar (Dalam rangka Kampanye Nasional FoSSEI)


Gerebek Pasar (Dalam rangka Kampanye Nasional FoSSEI)

Tanggal : Ahad, 24 mei 2015 
Waktu : 09.00 - 12.00 WIB
Tempat : Pasar Tradisional Rau Serang Banten
Tema : Syiar dengan gembira dalam Berjuang melawan Riba

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Sahabat Ksei Banten, Inilah perjalanan saya dan saudari seperjuangan saya Eliana ulfah dalam wawancara kami yang tertuju pada para pedagang di Pasar Tradisional Rau, Serang Banten. Dari ramainya pedagang, kami memilih 3 (tiga) responden untuk dijadikan narasumber quesioner yang tersedia. 
Responden yang pertama adalah Ibu Siti yang telah berjualan sejak 2005 di toko M & M, bergerak di bidang perdagangan buah-buahan dan memiliki 2 (dua) orang karyawan. Semaksimal mungkin Ibu Siti menjual produk berkualitas meskipun harganya mahal, terpenting adalah pelanggan merasa puas dan tidak tertipu, terangnya saat itu. Batas kadaluarsa buah-buahan kira-kira sekitar 5 hari, sebagai pedagang yang menjual barang konsumsi, inilah yang menjadi kendala ibu siti. Seringkali beliau memakan barang dagangan yang hampir busuk atau telah terlihat sudah tidak segar untuk dikonsumsi oleh pembeli walaupun akhirnya akan menanggung kerugian atas problematika tersebut. Ibu siti sangat mensyukuri apapun yang terjadi di kehidupan bisnisnya. Disela sela transaksi yang mulai menguntungkan, beliau selalu mengeluarkan zakat sebesar 2,5% disetiap tahunnya dan lebih mengutamakan kepada keluarga terdekat. Jika ada pembeli yang komplain, beliau selalu menanggapi dan menjadikannya sebagai ilmu untuk memperbaiki segala kualitas maupun fasilitas yang ada. Keadaan yang dialami mereka, terkadang tidak saya alami. misalnya jeruk yang kurang manis, dan apel yang masih mentah dan belum matang. padahal saya sudah memastikan bahwa semua produk saya itu berkualitas. inilah hal yang alamiah terjadi dan diluar rencana para pedagang buah-buahan, jelas bu siti dengan nada sedunya. Tapi saya hanya menanggapi dan tidak menukar produk yang mereka komplainkan itu. Dalam konteks kehalalan, Insha Allah produk saya halal karena sebagian produk berasal dari kebun.Tidak ada permainan dalam harga, saya menyamakan dengan pedagang yang lain. Jika ada pedagang yang ingin mengambil brang saya dalam jumlah yang banyak, saya berkenan terpenting mereka memberikan DP atau uang pemula. Sholat menjadi alasan utama saya untuk berdagang. Disaat adzan berkumandang, saya dengan sigap memenuhi panggilan ibadah-Nya dan karyawan saya yang bergatian menjaga toko. Berita mengenai kesehatan pangan juga selalu saya update. Karena sebagai pedagang kita harus pintar dalam memilah  kualitas dan kondisi produk yang akan dijual.



Responden yang kedua adalah Bapak Hj. Aep yang berjualan beras dengan pegawai sematawayangnya. Beliau merintis bisnisnya sejak 18 tahun yang lalu yakni pada tahun 1997. Kualitas barang yang dipilih adalah yang standard dan tersebar luas di pasaran. Beras juga mempunyai kadaluarsa ya kira-kira satu tahunlah, jelas bapak berkopiah tersebut.Tapi biasanya disini, dua bulan beras sudah terjual habis dan gudang sudah berganti dengan produk yang baru. Disaat barang penuh namun harga turun disitu saya merasa sedih. Sebagai pedagang yang taat kepada peraturan pemerintah, saya selalu menaati pereturan tersebut, salah satunya adalaah kebijakan harga pasar meskipun saya mengalami kerugian. Begitulah resiko orang berdagang. Saya menjalankan bisnis yang dimodali orang tua saya. Saya sukses dalam bisnis beras ini sampai akhirnya saya dapat melunasi modal yang diberikan orang tua. Pada tahun 2008 saya juga pernah meminjam uang di bank konvensional karena saya belum mengetahui Bank Syariah. Jika adzan berkumandang saya segera sholat tanpa menutup toko karena karyawan saya yang menjaganya. Untuk berzakat, alhamdulillah saya laksanakan setiap tahunnya juga ditambah dengan sodaqhoh.



Responden yang ketiga adalah Ibu Supiah yang mempunyai Toko Serba Ada Supiah. Beranggotakan 4 karyawan yang berdiri sejak tahun 2001. Barang yang diambil langsung dari distributor, sangat mmperhatikan kadalursa produk dan dipisahkan karena itu sangat berbahaya untuk pembeli. Alhamdulilah saya tidak menjuaal barang yang tidak berlebel halal seperti bir, kartu remi, dan domino meskipun banyak pembeli yang mencarinya, terang Ibu supiah. Dalam harga, jika pembeli membeli  satuan yang dihitung adalah harga eceran tetapi jika dalan bobot yang besar maka saya beri kelonggaran harga. Toko saya sangat melayani retur yang diajukan ole para pembeli, tak perduli benar atau salah komplain mereka. Karena manusia adalah tempat luput  dan dosa. Jika pelanggan yang sudah lama dan mempunyai karakter yang baik, akan saya berikan kemudahan dalam piutang. Banyak pedagang asongan yang mengambil barang saya namun tidak membayar, itulah yang menjadikan saya memilih pelanggan yang ingin piutang kepada saya.Saya pernah kemalingan dan hampir membuat saya gulung tikar dan menutup usaha saya. Namun Supplier meminta saya untuk berjualan kembali meskipun saya membayar tidak pada waktunya. Mereka begitu percaya kepada saya, itulah yang membuat saya selalu bersemangat dalam muamalah. Semua orang baik itu karena kita berbuat baik kepada mereka. Allah selalu memberi kemudahan bagi hamba-Nya yang selalu berusaha dan sabar. Setiap tahun saya mengelurkan zakat sebesar 2,5%. Hitungannya adalah aktiva dipotong hutang lalu dipotong 2,5% tersebut. itulah hasil zakat yang saya berikan kepada anak-anak yatim. Zakat adalah investasi di akhirat. Oleh karena itu saya mengutamakan zakat. Dan jika waktu sholat jum'at toko saya tidak tutup namun sebatas perempuan saya melayani. Untuk laki-laki tidak. Sebetulnya baik perempuan maupun laki-laki tidak harus dilayani jika dalam lingaran waktu sholat. Seperti di Arab Saudi dimana para pedagang serentak menutup toko mereka untuk menunaikan sholat.





Demikian rangkaian perbincangan kami dari Responden yang sangat luar biasa. Kurang dan lebihnya kami mohon maaf dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiiin Allahumma Amiin.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Sabtu, 23 Mei 2015

Seminar Parenting(Yatim Mandiri dan Yayasan KITA & BUAH HATI)

Seminar Parenting(Yatim Mandiri dan Yayasan KITA & BUAH HATI)



Tema : Tantangan Mendidik Anak di Era Digital
Tempat : Aula Batussholihin, Bayangkara Serang
Waktu : Selasa, 19 mei 2015
Pemateri : Elly Risman, Psi

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Bencana yang paling besar adalah ketika kita tidak sadar terjadi bencana. Kasus asusila yang kian meramai di Negeri Indonesia rupanya menjadi obrolan hangat dari pekan lalu hingga sekarang. Apa yang menyebabkan peristiwa buruk itu terjadi?  Apakah peran orang tua yang tidak signifikan menjadi faktor utama? Baiklah. Mari kita bahas kasus ini satu persatu.
Kekeliruan dalam Komunikasi, inilah yang menjadi faktor utama dimana sikap fatal orang tua dalam jangka waktu yang panjang terhadap buah hatinya, yang membuat jiwa psikologi mereka menjadi terganggu, diantaranya :
-          Bicara tergesa-gesa
-          Tidak kenal diri sendiri
-          Lupa bahwa setiap individu : UNIK
-          Kebutuhan dan kemauan berbeda
-          Tidak membaca bahasa tubuh
-          Tidak mendengar perasaan
-          Kurang mendengar aktif
-          12 Gaya populer : memerintah, menyalahkan meremehkan, membandingkan, mencap, mengancam, menasehati, membohongi, menghibur, mengkritik menyindir, menganalisa.
Apa akibatnya keliru berkomunikasi terhadap anak?
-          Melemahkan konsep diri
-          Membuat anak diam, melawan, menetang, tidak peduli, sulit diajak kerjasama
-          Merasa tak berharga dan tidak percaya diri
-          Tidak terbiasa berfikir, memilih dan mengambil keputusan.
Akibat Orang Tua bicara tidak sengaja (seperti diatas) akan membuat anak :
-          Bingung
-          Kecewa
-          Lelah jiwa alias BETE
-          Mengapa aku dilahirkan ?
-          De -  motivated = MALES
-          Merasa terperangkap
-          Dendam
-          Mau bunuh diri
Jadi,  siapakah target utama PORNOGRAFI :
-          Laki-laki (karena fokus dan otak kiri sangat kuat, Testoteron lebih banyak laki-laki daripada perempuan, alat vital berada diluar)
-          Belum baligh
-          3 S : Spirit, Sensitive, Spiritual
Ditengah kesibukkan orang tua yang bekerja. Inilah yang dirasakan oleh buah hatinya :
-          B : boring (bosan)
-          L : lonely (kesepian)
-          A : angry, afraid (marah, takut)
-          S : stress (stres)
-          T : tired (lelah)
Dan akhirnya mereka menggunakan GADGET yang diberikan orang tuanya untuk :
-          Pornografi
-          Seks suka sama suka
-          Pacaran
-          LGBT
-          Mastubrasi Oral Seks
-          Merokok (karena pergaulan)
-          Miras
-          Narkotika
Hingga akhirnya mereka :
-          Bermata tapi tak melihat
-          Bertelinga tapi tak mendengar
-          Berhati tapi tak merasa
Baiklah. Ini adalah langka-langkah menjadi trapis bagi anak sendiri :
-          Tenang
-          Jangan panik
-          Jangan marah-marah
-          Musyawarahkan dengan pasangan (pilih waktu, isyu kritis, rumuskan 15 kata)
-          Anak amanah Allah, bisa jadi peermata hati, ujian dan musuh
-          Takut kepada Allah meninggalkan Dhaif
-          Terima, maafkan, jangan marah, minta ampunan, perbaiki.
-          Komunikasi : turunkan frekuensi
Situs Internet & Hp. Apa yang harus dilakukan :
-          Kuasai cara berinternet
-          Cek riwayat koneksinya
-          Berteman dengan anak
-          Ikut perkembangannya
-          Ajak anak bijak berinternet
-          Diskusi dengan mereka
-          Arahkan
-          Kontrol
KOMIK, apa yang harus dilakukan :
-          Jangan beli komik semabarangan dan lihat isinya
-          Periksa tas, buku, bawah tempat tidur, dan lemari pakaian
-          Ajarkan anak berbagai isi bacaan : science, fiksi, petualangan, dongeng, kisa, riwayat, rasul dan sahabat
-          Membaca! Anak pasti meniru
Mengenali GAMES abad 21. Mark Griffiths dari Nottingham trent university :
-          Gambar lebih realitas
-          Pemain bisa memilih karakter apa saja yang diinginkannya yang tidak ada di dunia nyata
-          Keterampilan lebih kompleks dan kecekatan tinggi
*kepuasan psikologis (dibandingkan tahun 80-an)
*kecanduan lebih besar
(harris interactive, research on line)
Dampak negatif GAMES bagi fisik anak :
-          Menyebabkan kejang lengan (repetitive strain injury)
-          Mengikis lutein pada retina mata
-          Mencetuskan ayan/epilepsi(ayan games)/nintendo epilepsi)
GAMES, apa yang harus dilakukan :
-          Belajar kenal dengan games
-          Tanyakan pada anak games apa yang dimainkannya
-          Periksa RATING / Perangkatnya
-          Darimana mendapatkannya
-          Tau tidak dampaknya
-          Diskusikan
Rating Video Games, yang dikeluarkan oleh The Entertaiment Software Rating Board (ESRB) :
-          EC (Early Childhood = 3-10 thn)
-          E (Everyone = Semua umur)
-          E10+ (10 tahun keatas)
-          T (Teen = 13 thn keatas)
-          M (Mature = 17 tahun keatas)
-          AO (Adults Only = Dewasa)
-          RP (Rating pending)
*tanda rating terdapat disampul depan dan sampul belakang video game
FILM TV. Apa yang harus dilakukan :
-          Atur jam TV hidup
-          Pilih program
-          Bahas sebelum dan sesudahnya : apa anak suka atau tidak. Tanyakan alasannya?
-          Ada tidak program lain yang dinilai lebih baik
-          Pantau
-          Beri program pengganti yang lebih baik
FILM BIOSKOP. Apa yang harus dilakukan :
-          Perlu ke bioskop?
-          Dengan siapa?
-          Mau nonton apa?
-          Sadar tidak iklan film sebelum, dan diakhir film yang ditonton.
-          Bicarakan dengan anak dampaknya melihat adegan syur, dalam keadaan gelap dengan teman?
Yang mereka inginkn dari ANAK-ANAK KITA (Mark B. Kastleman, CANDEO) :
-          Anak remaja kita memiliki PERPUSTAKAAN PORNO (mental porno yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja)
-          KERUSAKAN OTAK PERMANEN
-          Menjadi PELANGGAN SEUMUR HIDUP = FUTURE MARKET
Ciri-ciri anak yang telah KECANDUAN PORNOGRAFI :
-          Mudah haus dan tenggorokan kering
-          Sering minum
-          Sering buang air kecil
-          Sering berkhayal
-          Sulit berkonsentrasi
-          Jika bicara menghindari kotak mata
-          Sering bermain PS dan internet dalam waktu yang lama
-          Prestasi akademis menurun
-          Main dengan teman/kelompok yang itu-itu saja
-          Berprilaku yang aneh seperti kancing sampai keatas, rambut gondrong, dll.
Perbaiki pola pengasuhan :
-          Anak menjasi hamba Allah yang taqwa
-          Anak lelaki disiapkan menjasi suami, anak perempaun disiapkan menjadi istri
-          Anak disiapkan menjadi Ibu dan Ayah
-          Propesional Ilmu (bisa bekerja)
-          Pengayom, pendidik dirinya dan anaknya
-          Yang bisa menjaga orang tuanya disaat mereka berusia lanjut
-          Hairunnas ( bermanfaat bagi orang lain)
Kurangnya peran Ayah
-          Bagi anak laki-laki : Nakal, agresif, narkoba, seks bebas
-          Bagi anak perempuan : Depresi, seks bebas
Langkah- langkahnya :
-          Syukur
-          Sabar
-          Sholat
-          Sedekah
-          Baca qur’an
-          Berbaik dengan diri sendiri
-          Bantu anak dulu
Delapan hal membantu anak :
-          Jangan fokus aspek akademis semata
-          Aktif menggunakan teknologi media
-          Komunikasi dan disiplin berbeda
-          Perkuat Allah dalam diri anak bicarakan tentang memelihara kesucian sampai menikah
-          Kemampuan berfikir kritis
-          Konsep dan harga diri yang baik
-          Mandiri dan bertanggung jawab
-          Doa
SITUS PEMBLOKIR yang MUDAH dan GRATIS :
-          www.k9webprotection.com
-          www.esrb.org
-          Windows xp :
1.      Pilih kontrol panel dari start menu
2.      Klik network connections yang ada di kontrol panel
3.      Pilih koneksi yang ada dari jendela Network connection
4.      Klik tombol properties
5.      Pilih internet protokol (TCP/IP) klik properties
6.      Klik radio button pada Use the following DNS server adresess dan ketiklah alamat DNS Nawala pada kolom Preferred DNS server dan Alternate DNS server. – alamat DNS Nawala : 180.131.144.144 dan 180.131.145.145 klik OK
-          www.kakatu.com (media parenting untuk pengguna samsung mobile yang berguna untuk mengontrol, mengedukasi penggunaan gadget anak secara lebih mudah)